Nasi Gandul, Kuliner Khas Pati Yang Ga Boleh Kelewatan!
Kalau ditanya kuliner khas Pati, hampir semua orang menjawab nasi gandul. Sebutan masyarakat sekitar “Sego Gandul”. Rasanya sangat nikmat, membuat Anda sulit untuk melupakannya begitu saja.
Sajian khas ini mengenyangkan. Sekilas mirip seperti semur ataupun gulai. Nasinya disiram kuah, kemudian dilengkapi dengan daging sapi yang lembut.
Bagaimana dengan rasa nasi gandul? Kalau soal rasa bisa dikatakan sangat nikmat. Nikmatnya sajian ini dikarenakan bumbu-bumbu yang digunakan. Hampir seluruh bumbu dapur digunakan. Kecuali kunyit. Dan untuk takarannya sendiri, sejauh ini hanya generasi penerusnya yang menawarkan sajian khas yang begitu nikmat.
Sekali mencobanya, Anda mungkin tertarik untuk membelinya kembali. Dan ini sudah dibuktikan oleh orang-orang luar kota yang pernah mampir ke Pati.
Kenapa Dinamai Dengan Sego Gandul?
Mengenai penamaannya, Anda perlu mengetahui sejarah singkatnya. Ini merupakan sajian tertua yang diwariskan oleh nenek moyang. Kemudian orang yang bisa menyajikan sego gandul ini tidak sembarangan.
Memang benar saat ini banyak yang menjualnya. Namun urusan kenikmatannya, Anda tidak bisa mengabaikan siapa pembuatnya. Pewaris aslinya saja yang memiliki resep atau bumbu rahasia nasi gandul khas pati secara turun-temurun. Sejauh ini, pewarisnya ada di Desa Gajahmati.
Masyarakat sekitarpun menjelaskan bahwa awal mula dari nasi gandul Pati ini berada di desa itu. Bukan dari desa lainnya. Makanya, kebanyakan penjual kuliner khas mengenyangkan ini biasanya dilabeli dengan sego gandul khas Gajahmati.
Kembali ke sejarah kenapa sajian ini dinamai seperti itu. Dulunya, makanan ini dijajakan oleh pedagang dengan cara berkeliling. Meskipun telah memiliki warung, tetapi sang pedangang tetap berjualan dengan cara tersebut.
Ciri khasnya adalah dipanggul dengan pikulan yang terbuat dari bambu. Bambu ini fungsinya untuk memikul dunak sebagai tempat penyimpanan makanan tersebut. DUNAK sendiri adalah bakul yang terbuat dari anyaman bambu.
Ukurannya sangat besar. Biasanya digunakan untuk menempatkan sejumlah barang. Dan biasanya dibarengi dengan pikulan sebagai pelengkap untuk membawanya.
Ketika pedagang ini berjalan, nampak nasi dan lauk pauknya terlihat menggantung naik turun. Dari sinilah, namanya muncul. Singkatnya, namanya diambil dari dua suku kata. Sego bermakna nasi, Gandul bermakna bergelantungan.
Penamaannya ini murni dari para pembeli. Dan masakan khas ini dipercaya telah ada sejak lama. Salah satu generasi penerus bernama Pak Meled yang berjualan di Gajahmati mengatakan jika orang tuanya dulu sudah berjualan sejak tahun 1955.
Kini, resep nasi gandul khas pati gajah mati diwariskan dan Pak Meled menjadi salah satu penjual sega gandul yang paling diburu oleh para penikmat makanan. Kalau Anda memang ingin mencicipi kekhasan sajian ini, mampir dulu di warung Pak Meled Desa Gajahmati, Pati.
Keunikan Dari Nasi Gandul Khas Pati
Masakan khas masyarakat Pati ini memiliki ciri khusus. Sajiannya berkuah kecoklatan. Ketika Anda ingin memesannya, Anda akan diminta untuk memilih jenis dagingnya. Mulai dari jeroan daging sapi, otak, lidah dan lain sebagainya.
Kuliner khas ini juga memiliki keunikan dibandingkan dengan kuliner lainnya. Ini menjadi penanda khusus. Anda yang melihat sekilas pastinya akan mudah mengingatnya. Diantara keunikannya adalah sebagai berikut ini.
1. Nasi Maupun Lauknya Masih Diletakkan Di Dalam Dunak
Meskipun saat ini tidak dijual berkeliling, tetapi dunak maupun pikulannya masih tetap digunakan. Warga sekitar malah mengatakan jika tidak ada pikulan dan dunak, itu bukan namanya nasi gandul. Meskipun kenyataannya rasanya sama.
Nasi dan lauknya akan diambil dari sini. Anda akan menjumpainya bila memasuki warung yang dijajakan oleh generasi penerus yang asli.
2. Didampingi Tempe Goreng Super Renyah
Biasanya, Anda yang menikmatinya bakalan menjumpai tempe sebagai lauk pendampingnya. Yang unik dari tempe goring ini, teksturnya lebih kaku dan keras dibanding ketika Anda menggoreng sendiri.
Namun begitu, tempe ini nyatanya sangat mudah dicerna. Ketika digigit, tempe ini mudah hancur. Pas sekali untuk menambah keunikan dari sajian tersebut.
3. Dialasi Dengan Daun Pisang
Ketika menyajikan nasi ini, penjual pasti akan memanfaatkan daun pisang sebagai alasnya. Meskipun ada piring, tetap saja daun pisang ini tidak ketinggalan.
Daun pisang ini fungsinya sebagai pendingin makanan alami. Karena kenyataannya, kuah gandul ini akan disajikan dalam keadaan masih panas.
Kuah yang panas ini akan membuat daun pisang layu. Secara tidak langsung, ini membuat makanan semakin harum.
Tak hanya itu saja, daun pisang ini juga dimanfaatkan sebagai sendok. Dalam bahasa jawa dinamai dengan SURU. Suru ini dibuat sendiri dengan memotong daun pisang menjadi lebih kecil, kemudian dilipat untuk dijadikan sendok.
Nah, sego gandul Pati ini akan sangat nikmati jika dikonsumsi dalam keadaan masih hangat. Waktu terbaik adalah di saat cuacanya lagi mendung atau malam hari. Akhirnya, bila Anda melintasi Kabupaten Pati, mampir terlebih dahulu di Desa Gajahmati untuk berburu kuliner khas bernama nasi gandul ini.
0 Response to "Nasi Gandul, Kuliner Khas Pati Yang Ga Boleh Kelewatan!"
Post a Comment